Senin, 20 November 2017

Kondisi Nyata Ekonomi RI dari Kacamata Darmin Nasution


Poker Online Terpercaya - Kondisi nyata dari perekonomian Indonesia sempat jadi polemik hangat beberapa waktu terakhir. Beberapa data menunjukkan hal yang cukup positif, namun di sisi lain dianggap masih adannya perlambatan ekonomi.

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, sempat terperangkap atas kebingungan tersebut saat ia harus mengambil keputusan dari tutupnya beberapa ritel, perlambatan konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan e-commerce. Apalagi tidak ada data yang mumpuni.

"Dan kita belum mendapatkan kesimpulan yang pasti," ujar Darmin di Kantor Pusat Indosat, Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Darmin mengakui, ritel konvensional memang dalam situasi sulit atau mengalami perlambatan sejak lima tahun terakhir. Pertumbuhan yang tadinya di atas 10% alias double digit merosot cukup jauh ke bawah.

Ritel yang masuk dalam kategori e-commerce justru alami peningkatan 30 kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Walaupun penjualan terbesar adalah produk rumah tangga yang tahan lama.

"Dalam 3 tahun terakhir saja dia meningkat hampir 30 kali lipat. Memang dia meningkat 3 tahun terakhir tapi dia sebenarnya menumpuk pada beberapa kegiatan tertentu. Kalau kita lihat tidak semua produk yang dijual secara online," jelasnya.

Kondisi lain, kata Darmin, ada perubahan konsumsi masyarakat dari pakaian dan barang elektronik ke makanan, minuman dan liburan. Hal itu terdata jelas oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

"Masyarakat kita pendapatannya dan sarana yang tersedia sudah mulai bergerak semakin cepat mengonsumsi kesenangan, leisure. Data-data juga menunjukkan bahwa itu saja bergabung dan berpengaruh pada gambaran ekonomi kita," terang Darmin.

Potensi Besar e-Commerce 

Pemerintah menyadari peningkatan e-commerce yang cukup pusat, bahkan diproyeksikan mampu menyumbang besar terhadap perekonomian Indonesia.

"Kita kita pemakai ekonomi digital yang sangat padat. Kita bisa menghitung jumlah gadget, alat komunikasi hp per orang. Jumlahnya lebih hanyak dari jumlah penduduk. Negara lain kalau saya lihat juga begitu," kata Darmin.

Maka pemerintah mengeluarkan aturan agar bisa mendorong e-commerce tetap tumbuh, dan di sisi lain memastikan keamanan bagi konsumen.

"Pemerintah juga bicara teknopreneur dan nilai e-Commerce yang ambisinya cukup tinggi dan menyiapkan melalui beberapa paket kegiatan untuk memberi kemudahan bukan hanya kemudahan berusaha atau investasi tapi juga memberikan kesempatan pada bisnis-bisnis tertentu berkembang lebih cepat menghadapi perubahan yang sedang terjadi," paparnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar