Sabtu, 03 Juni 2017

2 WNI Terduga Teroris di Filipina Pernah Saling Bertemu di Serang


DELIPOKER88 - Dua orang terduga teroris yang saat ini menjadi buronan Philippine National Police (PNP) asal Banten, M Jaelani Firdaus dan M Gufron, rupanya pernah saling bertemu. Mereka bertemu di Kota Serang, Banten.

"Pernah (bertemu), ada beberapa pertemuan yang kita monitor," kata Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo kepada wartawan di Alun-alun Kota Serang, Sabtu (3/6/2017).

Listyo masih tak menjelaskan lebih lanjut pertemuan kedua orang tersebut di mana dan kapan. Yang jelas, jajaran Polda Banten menurutnya terus memonitor kedua orang tersebut.

Menurut Listyo, saat ini Polda Banten masih melakukan pendalaman terkait dua orang tersebut. Baik itu pendalaman terkait kegiatan sebelum berangkat ke Filipina maupun ketika yang bersangkutan berada di sana.

"Jadi komunikasi dan pendalaman sudah kita lakukan," ungkapnya.

Selain itu, pihak Polda Banten juga memonitor adanya suatu perkumpulan. Hanya saja tidak ada kegiatan dalam perkumpulan tersebut yang sifatnya mengarah pada kegiatan terorisme di Kota Serang.

"Untuk kegiatan yang sifatnya mengarah kegiatan teroris di tempat kita tidak ada. Tapi ada pertemuan-pertemuan yang tertentu yang kita monitor," katanya.

Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan ada 7 orang WNI menjadi buronan di Filipina karena diduga terkait jaringan teroris.

"WNI yang diduga sudah berada di Filipina Selatan dan bergabung dengan jaringan teroris," kata Martinus pada Rabu (31/5).

Martinus menyebutkan identitas para buron tersebut antara lain:

1. Al Ikhwan Yushel (26)
2. Yayat Hidayat Tarli (31)
3. Anggara Suprayogi (33)
4. Yoki Pratama Windyarto (22)
5. Mochammad Jaelani Firdaus (26)
6. Muhamad Gufron (24)
7. Muhamad Ilham Syahputra (22)

Sedangkan satu terduga teroris Mochammad Jaelani Firdaus merupakan warga Bekasi yang memiliki KTP Serang. Ia menikah dengan salah satu warga Kasemen, Kota Serang.

Kepada wartawan, mertua dari Jaelani mengatakan bahwa sehari-hari menantunya berjualan tahu di Pamulang. Ia izin pergi dengan alasan kerja ke pada istri dan keluarganya di Serang.

"Kalau Firdaus di Bekasi, menantu, (kerja) di Tangerang, Bekasi, jualan tahu," kata Edi kepada wartawan saat ditemui di kediamannya di Kasemen, Kota serang pada Kamis (1/6) lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar